Kami memarkirkan mobil di daerah Ulun Siwi Jimbaran untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi. Seorang ibu penjaga warung mengatakan bahwa itu adalah iring-iringan tempat mayat. So, kami menyimpulkan sedang diadakan upacara Ngaben.
Akhirnya kami tiba di gerbang Garuda Wisnu Kencana Cultural Park. Cukup megah dan menarik. Tak jauh dari gerbang ada loket tiket seperti tempat membayar parkir di mal-mal. Kami membeli dua tiket yang menurut kami cukup menguras budget tiket kami plus satu izin masuk untuk mobil.
Tiket masuk = Rp25.000
Mobil = Rp5.000
Setelah membayar, jalanan akan menanjak. Di sisi kanan kami melihat ada bukit terbelah dan di depannya berdiri sepasang tangan yang besar yang merupakan tangan Wisnu. Kami melewatinya dan terus naik ke atas menuju tempat parkir. Seletah ke luar dari mobil, kami melemparkan pandangan ke utara jauh dan terlihat bandara dari spot itu. Di situ juga disediakan semacam teropong untuk melihat pemandangan. Usai menghirup udara segar, kami masuk ke pintu masuk. Pintu masuk, kami disambut banyak patung. Ada enam patung, masing-masing tiga di sisi kanan di di kiri.
Kemudian kami menunjukkan struk bukti pembelian tiket kepada petugas. Masuk ke dalam dan suasana rindang dipenuhi banyak wisatawan menyambut kami. Di sisi kanan setelah pintu masuk terlihat patung GWK ukuran mini dengan bentuk utuh. Untuk melihat bentuk kepala di dengan ukuran yang sesungguhnya, masuk ke pintu kiri. Terus naik tangga ke atas dan akan menemukan taman yang asri dengan kolam menyegarkan. Naik lagi ke atas menuju Graha Wisnu dan di tempat itulah patung setengah badan Wisnu berdiri menjulang. Dari Graha Wisnu ini kita dapat mengedarkan pandangan ke utara, melihat bandara Ngurah Rai yang diapit dua lautan.
Setelah cukup mengambil gambar, kami melanjutkan berjalan ke area belakang badan si Wisnu. Di situ kepala burung garuda terlihat berdiri di atas lapangan hijau. Sayangnya kami tidak bisa turun ke lapangan tersebut karena sedang dilakukan persiapan sebuah acara. Entah acara apa yang diadakan di sana. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu, kami kembali ke Kuta karena mobil harus dikembalikan pukul 2.
Perjalan ke Kuta ditemani terik matahari. Kami tiba di hotel pukul 2 kurang 15. Tak berapa lama sang empunya mobil datang. Dia menyerahkan KTP kakak saya dan proses rental mobil sudah selesai. Setelah itu kami tak ada rencana untuk menghabisi waktu semalam lagi di Kuta ini, mungkin hanya akan mengelilingi Discovery Kuta, jalan-jalan di Pantai Kuta dan Kuta Square.
Sore hari kami ke arah Hard Rock Hotel, rencana kami adalah jlan dis epanjang pantai dari Hard Rock Hotel itu hingga ke Discovery. Kami menyusuri pantai melihat gerak gerik wisatawan yang sebagaian besar bukan dari Indonesia. Sekitar tiga puluh menit kami sudah tiba di Discovery dan matahari sudah meredup ditambah hujan rintik-rintik. Rencana selanjutnya kami ingin ke arah Kuta Square. Kami sedikit bingung melanjutkan perjalanan atau langsung ke hotel saja. Kmi tidak tahu gelapnya langit karena sudah tidak ada matahari atau karena awan hujan. Dengan sedikit ragu, kami memutuskan melanjutkan perjalanan.
Hanya lima menit setelah berjalan dan tiba-tiba hujan amat deras menerjang bumi. Kami pun langgung menepi di sebuah butik di seberang Waterboom Kuta. Kami pikir ini hanya akan berlangsung sepuluh menit atau paling lama dua puluh menit. Dua puluh menit ternyata lewat. Terus tiga puluh menit, empat puluh, lima puluh, SATU JAM. Akhirnya di menit ke 70 alias satu jam 10 menit hujan berhenti. Banjir deh jalanan Kuta, ck ck ck. Bule-bule pun kembali bertebaran di jalanan, haha. Kayaknya hari ini diakhiri di sini deh. Jadi ga sabar nunggu besok mau ke Bedugul hingga Lovina!
No comments:
Post a Comment