Saturday 12 March 2011

Bali: Satu Setengah Hari di Kuta

Setelah perjalanan melelahkan dari ujung timur Bali, kami kini sudah mencapai kembali Kuta Bali. Kakak sayalah yang senang dengan keberadaan kami di Kuta lagi karena keramaiannya. Yap, saya pikir biasa lah wanita yang selalu ingin merasa comfort. Sebelum tiba di Kuta, kami mampir dulu ke tempat oleh-oleh dan membeli beberapa untuk keluarga di Jakarta dan Semarang. Dan tentunya juga di ATM BCA yang baru kami temui di Denpasar.

Kami menginap di Hotel Aneka Beach. Kami tiba sekitar pukul empat sore dan matahari masih bersinar terang. Setelah check in, langsung masukin barang ke kamar. Saya tidak langsung istirahat karena harus bertransaksi dulu sama Bli Made di akhir petualangan kami ini alias bayar, hehe. Lima menit urusan selesai. Bli Made pulang dan saya pun ke kamar untuk istirahat sebentar.

Aneka Beach Hotel Kuta Bali

Hotel Aneka Beach terletak di Jalan Pantai Kuta, sangat dekat dengan pantai Kuta. Bangunan-bangunan hotel terlihat sedikit tradisional dan kira-kira bisa dibilang berusia lebih tua daripada bangunan di sekelilingnya. Hotel ini juga memiliki pintu yang menghadap Poppies Lane I, jadi jika yang suka keramaian bisa langsung menemuinya.

Berleha-leha di kamar tidak ada kerjaan, saya berasa bosan. Kakak saya sudah ke luar kamar jalan-jalan terlebih dahulu, tambah tidak jelas apa yang akan saya lakukan dan membuat saya tidak bosan. Saya memutuskan ke luar dari kamar dan mulai berjalan-jalan di Jalan Pantai Kuta. Menyeberang jalan, tibalah saya di atas pasir pantai.

Pantai Kuta


Hard Rock Bali


Suasana Kuta cukup ramai. Ada yang sedang surfing, jogging, berenang, voli pantai, sepak bola pantai, membuat tatoo, pijat, foto-foto, duduk saja, semuanya lengkap deh ada di Kuta. Niat saya ke pantai hanya jalan-jalan saja. Menikmati semilir angin sore, memandangi perilaku turis asing yang kadang-kadang berbuat agak unik, dan lain-lain, intinya adalah menghempaskan diri masuk ke suasana salah satu pantai tersibuk ini.

Aktivitas di Pantai Kuta


Setelah menuju Pantai Legian, kemudian ke arah Discovery dan akhirnya balik lagi ke Kuta tak terasa jam tangan sudah menunjukkan pukul 6 sore. Kata orang ini waktu yang tepat untuk melihat sunset. Sebenernya saya tidak mengejar sunset, tetapi mumpung ada di tempat yang tepat jadilah saya duduk di pantai dan menunggu terjunnya sang fajar ke peraduannya. Sayang, awan menutupi keeksotisan sunset, lalu saya kembali ke hotel dan mandi.

(sebenarnya) sunset di Pantai Kuta

Sekitar jam 7 malam, saya dan kakak saya memutuskan untuk makan di Pizza Hut yang letaknya tak jauh dari hotel kami. Kakak saya memesan pasta yang lupa saya namanya dan saya memesan salad dan sup karena sedang ada paket murah, haha biasa anak kos. Di samping kami ada tiga orang remaja yang kemungkinan berasal dari Eropa tetapi entah darimana pastinya. Masing-masing dari mereka memesan satu pan ukuran large, ukuran large untuk tiap orang, ck ck ck. Ada yang unik ketika mereka makan, mereka mencoba melafalkan sambal. Ada yang menyebut “sembel”, “saembel”, “sembal”, haha membuat kami tak bisa menahan tawa. Setelah selesai makan dan membayar, kami kembali ke hotel untuk istirahat.

Pagi hari!

Kami bangun pagi-pagi, kami tidak merencanakan kemana kami mau pergi. Tetapi sebenernya saya memiliki hasrat untuk ke menjelajah Kota Denpasar dan ke Nusa Dua. Setelah sarapan nasi goreng, saya meng-sms Bli Made mengenai kemungkinan mengantarkan kami ke Denpasar dan Kuta, tetapi hasilnya negatif. Bli Made sedang mengantarkan tamu dan teman-temannya juga tidak ada yang sedang available. Jadilah kami terlunta-lunta hari ini. Kami memutuskan untuk tinggal di hotel sampai late check out. Menitipkan tas di hotel dan kemudian berputar sekitar Kuta hingga pukul 7 malam.

Pukul 1 siang kami sedikit merapikan kamar, packing, kemudian check out dan menitipkan barang di lobi hotel. Beruntung tidak ada biaya tambahan untuk menitipkan barang, kami hanya diharuskan mengisi form dan memberikan tanda kepemilikan barang di barang-barang kami. Langsung kami ke uar dari hotel. Rencana paling awal kami adalah ke Jalan Raya Legian untuk melihat apa saja yang ada di sana.

Menuju Jalan Raya Legian kami melalui Poppies Lane I kemudian ke Poppies Lane II. Kondisi Poppies tidak terlalu ramai karena mungkin para pendatangnya sedang beraktivitas. Di Poppies I dan II memang benar-benar banyak penginapan. Seakan-akan hanya ada hotel saja di Poppies ini. Tak lama kami jalan, kami tiba di Jalan Raya Legian. Kondisi di sini cukup ramai dan banyak toko-toko. Kakak saya tertarik untuk masuk ke Bintang Store. Ia membeli beberapa souvenir untuk oleh-oleh.

Setelah selesai bertransaksi, kami melanjutkan ke selatan ke arah Kuta Square. Di siang ini ternyata terjadi pemadaman listrik banyak toko yang gelap di kanan dan kiri. Untuk toko yang besar, mereka memasang genset. Setelah berjalan cukup santai kami tiba di Kuta Square. Di sini saya membeli satu set kartu dan magnet kulkas bertema Bali untuk kenang-kenangan.

Kemudian kami yang masih memiliki tenaga melanjtkan perjalanan ke Jalan Raya Kuta, tujuan kami sebenernya ke Joger Kuta. Setelah berjalan cukup lama di siang yang panas akhirnya kami tiba di sana. Sebenarnya saya mencarii oleh-oleh lain untuk orang rumah, tetapi tidak ada barang yang sreg untuk saya beli jadilah kami ke luar dengan tangan hampa. Kami hanya mendapat sejuknya ac di ruangan, hehe.

Selanjutnya kami ingin ke Discovery untuk makan siang dan menikmati kesejukan ac. Yang saya tahu adalah melewati Jalan Singosari yang kami lewati tadi atau Jalan Kediri di arah selatan. Cuaca panas adalah kendala sangat besar, kakak saya sudah terlihat lelah, tetapi kami masih memutuskan berjalan kaki. Ketika kami mengarah ke selatan ke Jalan Kedirim kami melewati sebuah gang, kalau tidak salah namanya Gang Sadasari. Saya sangat tertarik untuk mencoba melewati Gang itu karena saya memiliki keyakinan bahwa gang itu akan menembus Jalan Dewi Sartika letak Discovery berada.

Saya membuka maps di hape saya untuk meyakinkan saya dan di maps itu tergambar memang bisa mencapai Jalan Dewi Sartika yaitu dengan melewati Gang Sadasari, Gang Kubu Anyar, dan Gang King Kong. Kami memutuskan untuk melewatinya. Di tengah perjalan, di persimpangan Gang Kubu Raya dan Gang King Kong, kami berhenti sebentar di sebuah warung. Di warung itu kami mencoba nasi jinggo yang hanya berharga tiga ribu rupiah.


nasi jinggo

Setelah istirahat sebentar, kami melanjutkan perjalanan. Tak jauh dari tempat kami istirahat tadi, akhirnya kami tiba di belakang Bali Waterbom Park, akhirnya kami sampai juga. Kami memutuskan untuk makan siang yang sesungguhnya di sana. Selesai makan, kami masih memiliki banyak waktu di Kuta. Kemudian kami kembali ke Jalan Raya Legian ke arah Bali Bomb Memorial, setelah itu kami kembali membunuh waktu dengan bersantai di salah satu warung kopi ternama di dekat Pantai Kuta.

Discovery Shopping Mall Kuta

Sekitar pukul tujuh malam, kami mengambil tas kami dan berencana ke bandara. Kami menggunakan transportasi taksi. Sebenarnya pihak hotel menawarkan jasa transportasi ke bandara, satu alasan mutlak kami menolaknya adalah biaya yangditawarkan sangat mahal. Jadi kami memutuskan naik taksi dan biaya yang kami keluarkan hanya setengah dari yang ditawarkan pihak hotel. Kami tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar pukul setengah delapan malam dan pesawat berangkat jam setengah sebelas malam. Masih ada waktu berharga menikmati Bali.

Akhirnya tiba waktunya masuk ke pesawat, mulai terbang, dan sampai jumpa kembali Bali yang sangat mengagumkan. Banyak kenangan yang diingat dan kisah untuk diceritaka. I love Bali!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...