Saturday, 5 March 2011

Bali: Sunrise di Sanur dan Objek Wisata Klungkung

Pagi ini kami bangun lebih cepat karena kami berada di posisi yang tepat untuk melihat keindahan terbitnya matahari. Seusai Subuh, saya langsung menyusul kakak saya yang sudah menunggu di luar kamar. Kami berjalan ke arah pantai. Suasana masih sepi dan angin terasa cukup dingin. Kami berjalan ke tempat yang ada tempat duduknya, kami pikir memang tempat ini disediakan untuk menikmati kelembutan fajar. Beruntung matahari masih malu untuk keluar, jadi kami bisa melihatnya keluar dari peraduan.

Jam tangan saya sudah menunjukkan pukul enam. Saya menoleh ke belakang ke arah jalan setapak di pantai. Sepasang kakek dan nenek sedang menuntun sepeda mereka ke arah utara dan dari arah sebaliknya seorang kakek yang terlihat lebih muda walau sudah beruban sedang jogging ringan. Saya melongok kembali ke lautan, secercah sinar mulai nampak. Perlahan sinar itu makin kentara warnanya. Langit mulai menjingga, sayang awan tebal menutupi bulatnya matahari, jadi yang kami lihat adalah sinar mentari jingga. Sungguh indah, sinar matahari muncul di atas awan menyinari kapal-kapal yang ada di depan pandangan saya dan memantulkan dirinya ke laut. Lukisan alam yang sangat berharga. Setelah menikmati ciptaan dari Sang Pencipta kami kembali ke kamar, bersiap menjelajah Bali bagian timur.

sunrise di Sanur

Pukul 10 Bli Made sudah memarkirkan mobilnya, kami menyegerakan merapikan barang-barang dan check-out. Dan wesss, kami keluar meninggalkan penginapan dengan tujuan yang pertama adalah Kertha Gosa dan Taman Gili di Kota Semarapura, Klungkung. Perjalanan melewati Kota Denpasar terus melaju sepanjang jalur selatan Kabupaten Gianyar kemudian masuk Kabupaten Klungkung.

Di sepanjang perjalanan kami melewati tepian pantai. Perjalanan ke Semarapura cukup lancar. Jalanan didominasi truk-truk dan kendaraan pribadi. Dan ketika kami di sana jalan raya kira-kira sepanjang Gianyar sedang dalam tahap pelebaran dan pengaspalan, jadi kami disuguhkan banyak alat berat yang sedang melakukan kerjanya. Di beberapa titik di jalan tertulis bahwa proyek ini disponsori Pemerintah Bali dan Pemerintah Australia.

Perjalanan ke Kertha Gosa ditempuh kurang lebih selama satu setengah jam. Cuaca selama perjalanan hingga mencapai Kertha Gosa sangat panas. Beruntung ac mobil Bli Made sangat oke. kami tiba di Kertha Gosa pukul setengah dua belas. Setelah membayar tiket, kami masuk dan disambut sebuah bangunan berbentuk unik dan cukup besar. Setelah kami lihat lebih dekat, ternyata bangunan itu berada di atas air alias di kelilingi kolam air yang banyak teratainya. Di dalam bangunan yang kami simpulkan bernama Kertha Gosa itu terdapat serombongan turis asing. Rencana kami masuk ke Kertha gosa itu saat arah balik nanti, jadi kami masuk ke museum dulu yang ada di belakang bangunan itu.

Kertha Gosa

Museum yang ada di Kertha Gosa itu tidak begitu besar atau mungkin ruang pamer museumnya yang tidak begitu besar. Kami masuk ke dalam, lumayanlah walaupun tidak ber-ac, tapi bisa mendinginkan kami. Kami melihat-lihat koleksi yang ada di museum, ada alat makan kuno, uang uno, lukisan-lukisan dan barang lain yang berhubungan dengan Klungkung dan Bali. Yang membuat saya cukup menarik adalah sebuah maket yang menggambarkan kompleks Kertha Gosa sebenarnya. Rencananya akan dibuat sebuah konsep terpadu di objek wisata ini.

koleksi di dalam museum

Terus di pintu keluar ada sebuah buku tamu. Kami mengisinya. Kami membolak-balikkan halaman buku itu dan yang bisa kami simpulkan adalah Kertha Gosa ini juga menjadi tujuan wisata yang menarik banyak turis asing dari beragam negara yang saya ingat adalah Slovakia, Rumania, Macedonia, Finlandia, Islandia, Inggris, Yunani, Turki, Mesir, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Brasil, dan lain-lain. Dan yang paling gres adalah dari Spanyol, mereka baru saja mengisi buku tamu itu.

lingkungan sekitar Kertha Gosa dan Taman Gili

Kemudian kami keluar dari bangunan museum dan menuju ke Kertha Gosa tadi. Kali ini ada sekitar 5 wanita yang mungkin berasal dari Australia sedang di dalam (bisa juga dibilang di atas karena kami ahrus menaiki anak tangga terlebih dahulu). Ornamen di dalam sangat indah dan khas Bali. Setelah mengambil beberapa foto, kami turun lagi dan segera menuju destinasi berikutnya, yaitu Pura Goa Lawah.

Jarak dari Kertha Gosa ke Goa Lawah tidak jauh. Pura Goa Lawah terletak di tepi jalan dekat dengan pantai. Kata Bli Made pura ini dinamakan dengan Goa Lawah karena di goanya hidup ratusan kelelawar. Cuaca terik masih menemani saat tiba di Goa Lawah. Kami turun dari mobil, membayar tiket masuk, mengenakan kain Bali, dan masuk ke pintu pura sebelah barat.

Pura Goa Lawah

kelelawar di dalam goa

Di dalam pura cukup ramai, kami melihat banyak masyarakat Bali dengan pakaian serbaputih berada di sana. Jadi kami simpulkan sedang diadakan upacara adat di pura itu. Tetapi sepertinya upacara sudah selesai, masyarakat Bali tersebut beriringan ke luar pura. Kemudian kami masuk ke bagian utama pura, melihat beberapa masyarakat Bali masih melakukan aktivitas di dalam. Kami mendekati goa dan memang ada ratusan bahkan ribuan kelelawar menggantung di dinding atas pura. Uniknya buat saya, saya bisa melihat kelelawar dengan jumlah yang sangat banyak di terik matahari ini.

Pura Goa Lawah

Lanjut kami mengitari pura. Mencari spot-spot menarik untuk berfotoria. Lagi kami menemukan keunikan di puar ini. Bangunan pura didominasi warna hitam, bisa dibilang hampir seluruhnya hitam, sungguh unik. Ditambah lagi, di bagian puncak dari bangunan pura terdapat patung kelelawar kecil berwarna emas. Setelah puas bermain di dalam pura, kami ke luar dan siap menuju destinasi selanjutnya di Kabupaten Karangasem.

aktivitas masyarakat Bali di Pura Goa Lawah dan pantai

Ketika kami ke luar pura, kami menoleh ke arah pantai dan melihat sebuah upacara yang dilakukan di bibir pantai. Masyarakat Bali yang ada di situ mengenakan pakaian serbaputih. Mereka melakukan aktivitas keagamaan dipimpin oleh seseorang yang duduk di atas bale. Kembali, perjalanan kami di Bali selalu menjumpai aktivitas dakral warga Bali. Setelah beberapa foto sudah tersimpan di kamera saya, kami menuju ke mobil dan siap melaju semakin ke timur Bali.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...