Saturday 28 June 2014

Enam Belas Jam di Banda Aceh

Masjid Baiturrahman Banda Aceh

Deretan mobil mengular panjang setelah melewati papan perbatasan. Klakson-klakson bis bersahutan di tengah situasi padat merayap. Sudah satu jam lebih bus AKAP yang saya naiki tak bergerak maju. Niat hati ke luar dari rutinitas kemacetan ibukota, malah kondisi sebaliknya yang saya dapatkan. Sirine mobil polisi semakin menambah riuh suasana. Headset tua yang saya gunakan tak mempan untuk menangkis suara-suara tersebut. Tiga puluh menit setelah mobil polisi tadi lewat, bus AKAP saya mulai bergerak, perlahan. Meter demi meter dilewati hingga akhirnya diketahuilah sumber kemacetan yang terjadi, sebuah truk besar bermuatan penuh terguling di tengah jalan. Truk itu mengangkut ratusan kilogram buah atap atau yang lebih dikenal dengan kolang-kaling. Total dua setengah jam harus ditempuh untuk melewati kemacetan ini. Mungkin inilah cara Medan untuk mengingatkan saya: "Ini Medan, Bung!"

Sunday 15 June 2014

Indonesia untuk Dunia: Ramsar Sites

Konvensi Ramsar adalah perjanjian internasional untuk konservasi dan pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan. Nama resmi konvensi ini adalah The Convention on Wetlands of International Importance, especially as Waterfowl Habitat. Konvensi Ramsar diratifikasi pemerintah Indonesia pada tahun 1991 melalui Keputusan Presiden RI No. 48 tahun 1991. Di Indonesia terdapat 7 situs Ramsar dengan luas total 1.372.976 hektar (ramsar.org).


  • Taman Nasional Berbak (Jambi)
Taman Nasional Berbak merupakan kawasan pelestarian alam untuk konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara yang belum terjamah oleh eksploitasi manusia. Keunikannya berupa gabungan yang menarik antara hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar yang terbentang luas di pesisir Timur Sumatera.


Ditetapkan: 8 April 1992
Luas: 162.700 ha
  • Taman Nasional Sembilang (Sumatera Selatan)
Taman Nasional Sembilang merupakan perwakilan hutan rawa gambut, hutan rawa air tawar, dan hutan riparian (tepi sungai) di Provinsi Sumatera Selatan.

Ditetapkan: 6 Maret 2011
Luas: 202.896 ha


  • Suaka Margasatwa Pulau Rambut (DKI Jakarta)
Suaka Margasatwa Pulau Rambut memiliki iklim tropis dan terdiri dari beberapa tipe habitat lahan basah, seperti terumbu karang, hutan mangrove, rawa air tawar laguna dan musiman. Pulau Rambut merupakan salah satu rantai penting lahan basah di sepanjang Asia-Australasia Flyway Timur. Situs ini merupakan tempat transit penting bagi burung air yang migrasi dari bumi bagian utara menuju Australia.
Ditetapkan: 11 November 2011
Luas: 90 ha

  • Taman Nasional Danau Sentarum (Kalimantan Barat)
Taman Nasional Danau Sentarum merupakan perwakilan ekosistem lahan basah danau, hutan rawa air tawar dan hutan hujan tropik di Kalimantan.

Ditetapkan: 30 Agustus 1994
Luas: 80.000 ha



  • Taman Nasional Tanjung Puting (Kalimantan Tengah)
Taman Nasional Tanjung Puting memiliki beberapa tipe ekosistem yang terdiri dari hutan hujan tropika dataran rendah, hutan tanah kering, hutan rawa air tawar, hutan mangrove, hutan pantai, dan hutan sekunder. 


Ditetapkan: 11 Desember 2013
Luas: 408.286 ha



  • Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (Sulawesi Tenggara)
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan pegunungan rendah, hutan bakau, hutan pantai, savana, dan hutan rawa air tawar di Sulawesi.

Ditetapkan: 6 Maret 2011
Luas: 105.194 ha



  • Taman Nasional Wasur (Papua)
Taman Nasional Wasur merupakan perwakilan dari lahan basah yang paling luas di Papua dan sedikit mengalami gangguan oleh aktivitas manusia.

Ditetapkan: 16 Maret 2006
Luas: 413.810 ha



sumber:
Ramsar Site
Kementeriaan Kehutanan RI
Wikipedia
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...