Saturday 31 December 2011

Sinopsis 2011

Tahun 2011 ini bagi saya bisa dibilang tahun yang sangat menyenangkan dan menyibukkan. Bepergian ke beberapa tempat baru dan juga aktif di beberapa kepanitiaan serta organisasi. Mulai dari jalan-jalan ke Sumatera Barat hingga ke Bali. Terus memberikan kontribusi untuk FEUI hingga bangsa Indonesia. Pokoknya banyak pengalaman yang saya dapatkan di tahun ini. Sekilas perjalanan di tahun 2011.

JANUARI
Bali Trip
22-27 Januari

FEBRUARI
7-10 Februari

21-25 Februari

Team Building BEM FEUI
25-27 Februari

APRIL
11-14 April

Sumatera Barat Trip
22-24 April

JUNI
Semarang Trip
2-4 Juni

JULI
Pangandaran - Green Canyon Trip
21-24 Juli

SEPTEMBER
Lebaran Trip
30 Agustus -2 September

OKTOBER
Kontingen Quiz FEUI pada OIM UI 2011
3-7 Oktober

NOVEMBER
Volunteer SEA Games XXVI
3-21 November

Team Building Kesekretariatan KOMPeK 14

27 November

DESEMBER
Grand Team Building KOMPeK 14
10 Desember

Team Building PSDM BEM FEUI 2011
18 Desember

Tuesday 20 December 2011

Bandara Award 2011


Bandara Award (BA) 2011 telah digelar untuk ketiga kalinya sejak 2009 oleh Majalah Bandara. Khusus tahun 2011, BA berhasil mensurvei 37 bandara yang terdiri dari 13 Terminal PT Angkasa Pura I, 14 PT Angkasa Pura II dan 10 Terminal Bandara Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Perhubungan. Survei dilakukan terhadap produk dan layanan di Terminal Penumpang Bandara mulai dari area umum, area check-in, area keberangkatan, dan area kedatangan.

Tujuan diadakannya BA 2011 ini adalah untuk meningkatkan citra penerbangan nasional dan memicu pertumbuhan turis domestik maupun internasional, serta mendorong para pengelola bandar udara untuk melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan. Ajang ini diharapkan dapat mengukur kualitas pelayanan bandar udara nasional dari sudut pandang penumpang pesawat.

Best Airport of Year 2011

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur

Excellent Service
  • Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3 Jakarta di kelas bandara dengan pergerakan lebih dari 2,5 juta penumpang
  • Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang di kelas bandara dengan pergerakan 1 - 2,5 juta penumpang
  • Bandara Adi Soemarmo Solo di kelas bandar udara dengan pergerakan kurang 1 juta penumpang
"Excellent Service adalah kategori penghargaan untuk bandara dengan kualitas produk dan layanan terminal penumpang yang unggul."

Most Improved Airport
  • Bandara Juwata, Tarakan di bawah pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dephub
  • Bandara Soekarno Hatta-T1 Jakarta di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II (Persero)
  • Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura I (Persero)
"Most Improved Airport adalah kategori penghargaan untuk bandara yang melakukan peningkatan kualitas produk dan layanan terminal penumpang paling signifikan dari tahun sebelumnya."

Favorite Airport

  • Bandara Sultan Iskandar Muda-Aceh untuk koridor Sumatera
  • Bandara Husein Sastranegara, Bandung di Koridor Jawa
  • Bandara Ngurah Rai, Bali di Koridor Bali-Nusa Tenggara
  • Bandara Sepinggan, Balikpapan di Koridor Kalimantan
  • Bandara Sam Ratulangi, Manado di Koridor Sulawesi
  • Bandara Pattimura, Ambon di koridor Maluku-Papua
"Favorite Aiport adalah kategori penghargaan untuk bandara yang secara umum paling disukai oleh penumpang atau pengunjung bandara."

sumber:
indonesia.travel

Wednesday 14 December 2011

Bandar Udara Internasional di Indonesia

Bandar Udara Internasional Utama di Indonesia:
  • Sebagai bandar udara yang terbuka untuk melayani penerbangan dengan hak angkut (traffic right), kapasitas dan frekuensi penerbangan yang tak terbatas yang ditetapkan melalui perjanjian bilateral dan/atau multilateral yang telah memberlakukan pembukaan pasar angkutan udara menuju ruang udara tanpa batasan hak angkut untuk angkutan penumpang dan kargo
  • Sebagai bandar udara yang terbuka untuk melayani penerbangan langsung jarak jauh, penerbangan jarak menengah dan jarak dekat dengan rute penerbangan, kapasitas, frekuensi dan hak angkut penerbangan yang ditetapkan melalui perjanjian bilateral dengan negara mitra
1. Bandara Internasional Polonia Medan
2. Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta

3. Bandara Internasional Juanda Surabaya
4. Bandara Internasional Ngurah Rai Bali
5. Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar
* klik pada gambar untuk ke website bandara
* klik nama bandara untuk melihat keterangan di wikipedia

Bandar Udara Internasional Regional di Indonesia:
  • Sebagai bandar udara yang terbuka untuk melayani penerbangan dengan hak angkut (traffic right), kapasitas dan frekuensi penerbangan terbatas (limited capacity) yang ditetapkan melalui perjanjian bilateral dan/atau multilateral
  • Sebagai bandar udara yang terbuka untuk melayani penerbangan langsung, penerbangan jarak menengah dan jarak dekat dengan rute penerbangan, kapasitas, frekuensi dan hak angkut penerbangan yang ditetapkan melalui perjanjian bilateral dengan negara mitra
  1. Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Banda Aceh
  2. Bandara Internasional Maimun Saleh Sabang*
  3. Bandara Internasional Binaka Gunung Sitoli*
  4. Bandara Internasional Minangkabau Padang
  5. Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
  6. Bandara Internasional Hang Nadim Batam
  7. Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang
  8. Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
  9. Bandara Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta
  10. Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung
  11. Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang
  12. Bandara Internasional Adi Sutjipto Yogyakarta
  13. Bandara Internasional Adi Sumarmo Solo
  14. Bandara Internasional Supadio Pontianak
  15. Bandara Internasional Syamsuddin Noor Banjarmasin (Internasional Haji)
  16. Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan
  17. Bandara Internasional Juwata Tarakan
  18. Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado
  19. Bandara Internasional Lombok Mataram
  20. Bandara Internasional El Tari Kupang
  21. Bandara Internasional Pattimura Ambon
  22. Bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak
  23. Bandara Internasional Sentani Jayapura
  24. Bandara Internasional Mopah Merauke
* tidak mendapatkan informasi yang cukup

sumber:
Direktorat Jenderal Hubungan Udara
Peraturan Menteri Perhubungan No. 11 Tahun 2010

Destinasi Pengembangan Pariwisata dengan Konsep DMO

DMO (Destination Management Organization) merupakan pembentukan dan pengembangan organisasi tata kelola destinasi pariwisata yang berkelanjutan berbasiskan proses mulai dari perencanaan hingga operasional dan pemantauan. Lima belas destinasi pariwisata yang dikembangkan dengan konsep DMO:

Selama kurun waktu lima tahun, sejak 2010 hingga 2014 mendatang, Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenbudpar telah menetapkan 15 destinasi pariwisata yang dikembangankan dengan menerapkan konsep DMO. Lima belas destinasi pariwisata yang dikembangkan dengan konsep DMO:

Kota Tua Jakarta (DKI Jakarta)
sumber: tripadvisorindonesia.com

Pangandaran (Jawa Barat)sumber: ind-beautiful-places.blogspot.com

Borobudur (Jawa Tengah)sumber: discovered-world.blogspot.com

Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur)

Toba (Sumatera Utara)sumber: indonesia.travel

Sabang (Aceh)sumber: triptourism.com

Rinjani (Nusa Tenggara Barat)
sumber: backpackerindonesia.wordpress.com

Komodo-Kelimutu-Flores (Nusa Tenggara Timur)sumber: trekearth.com

Tanjung Puting (Kalimantan Tengah)sumber: ourdisappearingworld.com

Derawan (Kalimantan Timur)sumber: blog.travelpod.com

Toraja (Sulawesi Selatan)
sumber: bugbog.com

Bunaken (Sulawesi Utara)
sumber: moreindonesia.com

Wakatobi (Sulawesi Tenggara)sumber: viewtourism.com

Raja Ampat (Papua Barat)sumber: prioshaugirachman.wordpress.com

Friday 9 December 2011

Indonesia Tourism Award (ITA) 2011


Indonesia Tourism Award (ITA) sudah berlangsung untuk ketiga kalinya dan bertujuan untuk mendorong para pemimpin daerah (provinsi, kota, dan kabupaten) serta pelaku industri pariwisata agar terus berbenah dan meningkatkan kreativitas dalam memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan domestik (wisnus) dan mancanegara (wisman). ITA merupakan hasil survei dalam bidang industri pariwisata Indonesia sekaligus pengakuan dan penghargaan kepada mereka yang berprestasi.

Daftar penerima penghargaan Indonesia Tourism Award 2011.

Provinsi Terbaik dalam Pengembangan Pariwisata:
  1. Bali
  2. Jakarta
  3. Yogyakarta
Kota dengan Pelayanan Terbaik (bagi wisatawan):
  1. Malang, Jawa Timur
  2. Denpasar, Bali
  3. Tana Toraja, Sulawesi Selatan
Kota Tujuan Wisata Terfavorit:
  1. Raja Ampat, Papua Barat
  2. Denpasar, Bali
  3. Badung, Bali
Daerah Tujuan Wisata Terfavorit:
  1. Pantai Waisai, Raja Ampat, Papua Barat
  2. Tanah Lot, Bali
  3. Jatim Park, Jawa Timur
Penghargaan Khusus Pariwisata:
  1. Kota Sawahlunto, Sumatra Barat
  2. Provinsi Bangka Belitung
Kategori Industri Pariwisata:
  1. Hotel Bintang Lima Terbaik: Hotel Mulia Senayan
  2. Hotel Bintang Empat Terbaik: Santika Premiere Jakarta
  3. Hotel Bintang Tiga Terbaik : The Aroma's Kuta
  4. Restauran Terbaik: Bandar Jakarta
  5. Mal Terfavorit: Plaza Senayan
  6. Mal Terfavorit Luar Jakarta: Paris van Java, Bandung
  7. Mal Terfavorit Luar Jawa: Ska Mal
Penerbangan Layanan Penuh Terfavorit:
Garuda Indonesia

Penerbangan Layanan Ekonomi Tervaforit:
Sriwijaya Air

Biro Perjalanan Terfavorit:
Panorama Tour

Armada Taksi Terfavorit:
Putra

Spa Terfavorit:
Javana Spa

Lapangan Golf Terfavorit:
Royale Jakarta

sumber:
Indonesia.travel (Indonesia Tourism Award 2011)
Indonesia.travel (Peraih Penghargaan ITA 2011)

Sunday 4 December 2011

Sand Sculptures Festival di Taman Budaya Sentul City


Inilah pagelaran Festival Patung Pasir pertama di Indonesia yang berskala internasional sekaligus terbesar di Asia Tenggara. Sand Sculptures Festival akan digelar pada 18 Desember 2011 hingga 28 Januari 2012 di Alam Fantasia, Taman Budaya Sentul City, Bogor. Acara ini dibuka setiap hari pukul 11.00 hingga jam 19.00 WIB.

Festival ini mengambil tema “Wonders of Indonesia and Wonders of World” dengan menghadirkan 22 perupa pasir ahli dari 11 negara, yaitu: Belanda, Amerika, Inggris, Ukraina, Itali, Mexico, Spanyol, Belgia, Republik Ceko, Singapura dan Jepang. Mereka akan berkreasi dengan 2400 ton pasir pilihan yang didatangkan dari Cilegon. Sand sculpting sendiri adalah sebuah seni dan bisa disebut itu jika hanya menggunakan pasir dan air.

Akan ada dua tenda besar seluas masing-masing 800 meter persegi sebagai tempat patung pasir dipamerkan. Tenda pertama bertema “Wonder of Indonesia” yang mewakili ikon dan bangunan Indonesia. Sementara itu, tenda kedua bertema “Wonder of the World” yang mewakili replika bangunan-bangunan terkenal di dunia.

Selain melihat keindahan patung dari pasir, akan ada juga paket edutainement untuk anak sekolah yaitu belajar cara membuat patung pasir dan membuat desain patung.

Sand Sculptures Festival pertama dan terbesar di Asia Tenggara ini merupakan hasil kerja sama World Sand Sculpting Academy (WSSA) dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI serta Sentul City. WSSA adalah organisasi dunia yang berbasis di Belanda dan biasa menyelenggarakan ajang-ajang sand sculpture internasional. WSSA juga sekaligus sekolah bagi para perupa pasir. Bagi WSSA, ini adalah yang pertama kalinya mereka membuat patung pasir dengan tema Indonesia

Akan ada sekitar 40 patung yang dibuat memakan waktu 2 minggu hingga satu bulan. Anda dapat menikmati replika bangunan ternama di dunia dan Indonesia dari pasir yang mirip aslinya. Akan ada bangunan Taj Mahal, Pyramid, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Badak Bercula Satu, wayang, barong, rumah gadang, hingga komodo. Tiket masuk festival ini di hari biasa Rp50.000,00 dan pada Sabtu dan Minggu adalah Rp75.000,00.

Sand Sculptures Festival diharapkan mampu menjadi sarana komunikasi dan informasi promosi wisata Indonesia termasuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Festival ini juga ditujukan untuk membuka wawasan baru dalam bidang seni yang berpotensi besar di kembangkan di Indonesia.

Keterangan lebih lanjut silahkan kunjungi laman berikut.

www.sandsculpture.co.id
www.wssa.info
Facebook : Sand Art Indonesia

Wednesday 30 November 2011

Jakarta: Sejenak Menyusuri Kota Hingga Senayan

Hari Minggu kemarin (27 November 2011), saya meluangkan waktu sejenak menyusuri kota tercinta ini. Bersama dengan empat wanita yang tak lain adalah rekan kerja satu divisi di kepanitiaan KOMPeK 14 FEUI. Kami berlima jalan-jalan dalam rangka team building untuk semakin mempererat kekeluargaan kami, hehe. Kami sengaja memilih jalan-jalan di dalam kota karena hanya memiliki satu hari kosong saja.

Jadi saya berangkat dari rumah menuju Kota menggunakan TransJakarta. Tiba di Halte Kota pukul 09.30. Sempat foto Museum Mandiri dan Museum Bank Indonesia dulu sebelum ke Stasiun Jakarta Kota. Di stasiun, saya menunggu empat orang yang lainnya yang berangkat dari Depok. Tak lama duduk, akhirnya mereka datang dan kami langsung menuju Taman Fatahillah.

Museum Mandiri

Museum Bank Indonesia

Pada hari itu, taman penuh stand-stand dan panggung karena kami datang bertepatan dengan Gebyar Fatahillah 2011. Daaan tentunya banyak orang yang berseliweran di seluruh area. Museum Sejarah Jakarta atau yang familiar dikenal dengan Museum Fatahillah masih belum buka. Jadi kami berputar dulu melihat sekitar. Kami menuju Museum Wayang, tetapi tidak buka pada hari Minggu lalu karena bertepatan dengan hari libur nasional. Kemudian sempat tertarik juga menyewa sepeda untuk berkeliling, tapi sengatan matahari membuyarkan niat kami. Siang itu memang sangat panas.

Kami beranjak ke Museum Seni Rupa dan Keramik yang dari jauh pintunya terbuka. Ternyata museum itu dibuka untuk memamerkan foto-foto museum di Jakarta, bukan museum seni rupa itu sendiri. Jadi kami melihat-lihat foto dan informasi mengenai seluruh museum yang ada di Jakarta ini. Juga ada klasifikasi museum dan peta Jakarta dengan keterangan letak museumnya. Ruang pameran dibuat anggun dengan tata cahaya yang indah dan adanya AC membuat kami lumayan betah berada di dalam, hehe. Setelah cukup melihat-lihat dan membaca-baca, kemudian kami menuju Museum Fatahillah lagi.

Ruang Pameran Museum di Jakarta

Beruntung Museum Fatahillah sudah dibuka. Sebenarnya saya sudah belasan kali ke museum ini, tapi kali ini saya mengantar rekan-rekan saya yang dari luar Jakarta melihat museum ini. Dengan membayar Rp1.000/orang (harga mahasiswa/pelajar) kami bisa masuk. Tak banyak yang berubah dari museum ini sejak terakhir kali saya ke sini. Mungkin yang berubah adalah sedang adanya renovasi dan banyak sekali pengunjung pada hari itu. Kami sempatkan foto-foto di beberapa sudut museum.

Museum Fatahillah (foto dari bawah bendera)

Museum Fatahillah menjadi ikon kawasan Kota karena ukurannya yang besar dan kekhasan aroma Eropa pada gedungnya. Cukup disayangkan beberapa titik museum sangat tidak terawat. Hal ini dilihat dari vandalisme, sampah yang berserakan, penjara bawah tanah yang sangat tidak terawat dan lainnya. Padahal Kawasan Kota Tua Jakarta ini masuk salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Perlu perhatian serius dari pemerintah dan juga masyarakat untuk melestarikannya.

Jendela-jendela Museum Fatahillah

Setelah selesai mengelilingi museum, kami melanjutkan ke destinasi berikutnya, Ragusa Es Krim Italia. Kami memilih naik TransJakarta saja. Hanya 30 menit perjalanan (transit di Harmoni, pindah bus jurusan Pasar Baru), kami tiba di Ragusa. Pilihan yang sangat tepat untuk menikmati es krim di siang bolong seperti ini. Ada banyak pilihan es yang ditawarkan dan kami memesan 5 varian es yang berbeda tentunya. Rasa dan ukuran esnya bervariasi, ada yang coklat, vanilla, strawberry, rum, dan lain-lain. Harganya bervariasi, mulai dari 12.000 hingga 27.000.

Ragusa !!!

Begitu pesanan datang langsung disikat karena panasnya cuaca siang itu sulit ditolerir. Tak lupa kami ganti-gantian mencicipi semua es yang ada di meja kami. Enak dan pastinya dingin, haha. Cukup lama kami menikmati es dan suasana di Ragusa ini. Menampilkan corak tempo dulu yang cukup membuat nyaman. Kami pun belum beranjak setelah es krim habis. Duduk-duduk di Ragusa, selain menikmati esnya juga suasananya.

Selesai ber-eskrim-ria, kami menuju Plaza Semanggi (Plangi). Rencananya kami mau makan siang di Sky Dining Plaza Semanggi. Kali ini kami memilih naik taksi karena cost untuk naik TransJakarta lebih besar. Pilihan naik taksi ini benar, hanya 20 menit jarak tempuh dan hanya Rp20.000 untuk ongkos kami sudah tiba di Plangi. Jalanan sangat bersahabat. Sebelum ke Sky Dining, kami menuju ke arena bermain dulu karena salah satu dari kami ada yang ngebet bermain. Kami ke arena bermain di lantai dasar, dekat Gramedia. Karena hanya dia yang ngebet, jadilah yang lain hanya menjadi penonton, hehe. Selesai bermain, kami segera menuju ke lantai 10.

Sky Dining Plaza Semanggi terletak di lantai 9 dan 10 (lantai 10 ebih ramai). Kami memilih makan di Solaria lantai 10 (bukan promosi). Suasana Jakarta dari sini cukup membuat kami melupakan segala masalah akademik yang mengganggu. Kami memilih tempat duduk di pinggir, sehingga dapat melihat pemandangan dengan lebih leluasa. Setelah memesan makanan dan saatnya menunggu, inilah waktunya untuk berfotoria, kyakya, hehe. Untung ada yang bawa SLR sehingga semakin mantap perjalanan hari ini. Akhirnya makanan datang, kami setop dulu agenda foto-fotonya dan semua makan, mari makan!

Jembatan Semanggi dilihat dari Sky Dining Plaza Semanggi

Selesai makan, bukan berarti perjalanan telah usai, kami ada agenda lagi, yakni nonton! Karena film yang kami ingin tonton tidak ada di Plangi 21, kami menuju Platinum XXI di FX Mall Jakarta di samping GBK. Kami memilih naik taksi saja. Ongkosnya hanya Rp11.000 dan jarak tempuh Plangi - FX kurang dari 15 menit.

FX sore itu penuh kegiatan, ada penjualan tiket Katy Perry yang antreannya panjang, ada peragaan busana, ada penampilan balet cilik, ada maket venue SEA Games XXVI dari Lego, dan macam-macam lainnya. Daaaaaan susunan Lego itu sangaaaaaaaat baguuuuuus. Ada venue sepakbola, tenis, renang, dayung, tinju, dll, sayang tidak ada foto, kunjungi saja. Kemudian kami menuju ke bioskopnya dan menonton film Puss in Boots yang kocaaaak abis! Haha

Selesai menonton, kami berlima naik TransJakarta menuju Kota dan kembali ke Depok dengan Commuter Line. Hari yang menyenangkan dan membuat kami semakin dekat!!!!

:)

Saturday 26 November 2011

Gebyar Fatahillah 2011

Museum Sejarah Jakarta akan memeriahkan perayaan Tahun Baru Islam 1433 Hijriah yang jatuh pada tanggal 27 November 2011 dengan gelaran Festival Gebyar Fatahillah 2011.

Perhelatan selama lima hari itu berlangsung pada 26-30 November 2011 di area Taman Fatahillah dan sekitarnya. Serangkaian gebyar itu akan dimeriahkan oleh pertunjukan seni budaya multikultur, marawis, desain grafis digital, film dokumenter, dan pameran foto tua.

"Tujuan kami menyelenggarakan ini untuk menjaring banyak pengunjung Museum dan Taman Fatahillah di akhir tahun," ujar Kepala Museum Sejarah Jakarta Enny Prihantini dalam jumpa wartawan di Jakarta, sore ini, 25 November 2011.

Perhelatan tahunan ini telah menjadi gelaran rutin Museum Fatahillah untuk kedua kalinya. "Mudah-mudahan bisa tetap berlanjut hingga tahun depan," ujarnya. Menurut Eni, gebyar ini mampu menyedot jumlah pengunjung 10-15 ribu orang tiap harinya.

Eni mengatakan kawasan Kota Tua yang berpusat di Taman Fatahillah dan Museum Sejarah Jakarta semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri. "Di samping itu, juga menjadi ruang usaha para pedagang kecil dan penyedia jasa pariwisata yang kreatif, seperti ojek sepeda," katanya.

Kegiatan Gebyar Fatahillah ini diakui Eni dibiayai oleh anggaran Pembelanjaan Daerah DKI Jakarta yang dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan Museum Sejarah Jakarta. "Untuk tahun ini, anggaran yang kami dapat untuk penyelenggaraan gebyar sebesar Rp 850 juta," ujarnya.

Sumber:
Tempo.co

===== +++ =====

Museum Sejarah Jakarta, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta mempersembahkan

GEBYAR FATAHILLAH 2011

Sabtu, 26 November 2011
Lomba Mewarnai; Lomba Gambar; Games Sejarah (by Asep Kambali); Raja Kecil & Friend Band; Dzikir Muharram; Pentas Wayang Bocah; Bazar

Minggu, 27 November 2011
Parade Budaya; Tanjidor Kontemporer; Lomba ketangkasan; Final Marawis & Hadroh; Atraksi Wushu; Tari & Teater Betawi (Haji Bolot & Mpok Nori)

Senin, 28 November 2011
Pameran Karya Lomba + Foto Sejarah; Temu Masyarakat Kota Tua; Panggung Keroncong Modern; Lomba Qosidah; Pencak Silat; Layar Tancep; Bazar.

Selasa, 29 November 2011
Junior Heritage Trails: Fun Learning in History; Pameran Karya Lomba + Foto Sejarah; Pentas Seni Anak-anak; Pop Band; Layar Tancap; Bazar

Rabu. 30 November 2011
Pameran Karya Lomba + Foto Sejarah; Free Jam Band; De Factorij Brass Band; Musik Akustik; Workshop Seni Daur Ulang; Sulap dan & Beat Box Performance; BMT Guitar Orchestra; Layar Tancep; Bazar.

INFO:
P.021.629.6619 | E.gebyarfatahillah@yahoo.com
HISTORIA INDONESIA

Friday 25 November 2011

Cerita Relawan SEA Games: Polisi, Calo, dan “Anak Kecil”


Inilah bagian yang paling gw gak suka selama pelaksanaan SEA Games. Kongkalikong antara polisi dan calo tiket di GBK. Sebelumnya gw minta maaf banget untuk satuan kepolisian yang terhormat, maaf gw mengeneralisir semua satuan dengan sebutan polisi, soalnya gw ga tau mereka tergolong instansi mana saja (ada satpol pp dan tentara juga). Sekali lagi mohon maaf terlebih dahulu jika membuka aib yang sudah diketahui publik, anggap saja ini sebagai bentuk protes atas tindak tanduk Anda, terima kasih.

Oke, jadi posisi gw sebagai anak baru di dunia ticketing sepak bola di GBK ini. Bahkan bapak polisi sendiri yang bilang gw dan teman relawan lainnya masih awam dan kaku masalah ticketing. Ya jujur gw juga ga tau permainan dan akal-akalan Anda. Sori kalo gw terlalu lugu akan realita yang ada. Dan mungkin hal-hal ini tidak hanya terjadi di gerbang masuk GBK saja.

Awalnya gw pikir polisi akan membantai dan memberangkus calo-calo yang berkeliaran di GBK. Tapi, semua pikiran gw adalah sampah, jujur sampah banget, gak bener sedikitpun. Polisi dan calo itu ibarat kawan dan lawan. Lawan saat ada penonton tak bertiket mau masuk. Kawan saat calo memberi setoran ke polisi.

Jadi si calo nawarin di depan dengan tiket yang dipegang. Kalo si calo nawarin tepat di depan pintu masuk stadion, si polisi ini ngusir mereka sejauh mungkin karena penonton tak bertiket yang dekat gerbang itu adalah makanan empuk buat polisi. Polisi sok-sok garang menjaga pintu masuk, tapi pas didatengin penonton tak bertiket, negosiasi, dan yuk masuklah mereka. Sampah. Kalo si calo kehabisan tiket, dia dengan jumawanya bisa masukkin orang dengan izin polisi dan ngasih sebagian uangnya ke polisi. Sampah.

Dan itu terus menerus terjadi. Mulai dari masukkin satu orang hingga 20 orang, bayangkan woy 20 orang penonton tak bertiket diizinkan masuk. Sampah. Bukan berarti tim relawan tidak melakukan apa-apa. Kita juga mencoba mencegah, bernegosiasi dengan polisi, menahan polisi yang memasukkan orang, bertindak cuek, dan macam-macam. Tapi ya polisi digituin ya biasa aja kali ya.

Sebenernya pembagian tugas antara relawan dan polisi itu adalah relawan mengecek tiket, menuang air di botol untuk diplastikkan, menghitung berapa orang yang sudah masuk, dan bagian polisi adalah menggeledah tas, mengecek tidak ada petasan/mercon yang masuk, menjaga keamanan, dan hal lain yang berhubungan. Nah satu lagi peran polisi yang tak tertulis adalah mencari tambahan penghasilan. Sampah.

Pernah gw denger polisi yang jaga di GBK dibayar Rp10.000/hari/orang. Itulah alasan dia kenapa dia melakukan hal-hal sampah ini. Mereka juga beralasan bahwa polisi juga manusia, perlu makan, perlu ini, sudah berkeluarga dan alasan sampah lainnya. Ada kali dia akhirnya dapet 1.000.000/hari/orang. Jujur gw sebagai relawan yang sudah di-briefing melakukan prosedur di pintu masuk merasa tak ada harganya, seperti anak kecil. Bahkan yang ada di pikiran gw adalah untuk apa ada sukarelawan yang jaga pintu stadion kalo toh semua penonton yang bayar maupun yang tak bayar bisa masuk seenak jidatnya. Jujur, rasanya demot banget gak berguna kayak gini, mau sebaik apa polisi ngajak ngobrol tetep aja rasa hormat sudah jauh di bawah kaki, layaknya sampah.

Dan polisi itu kalap, mereka lupa akan tugas mereka. Pas Indonesia vs Malaysia (babak penyisihan), gw jaga di pintu masuk tribun dan jebol, siapa pun boleh masuk, mau bayar atau tidak, mau punya tiket ato tidak, semua masuk dengan santainya. Ini semua karena kerjaannya polisi, gak ada lagi polisi yang menjaga ketertiban, gak ada lagi polisi yang menggeledah tas-tas penonton, gak ada lagi polisi yang membantu pelaksanaan pertandingan, semua hanya memikirkan diri-sendiri. Tiap polisi udah bawa penonton tak bertiket, dan mereka sendiri berebutan memasukkan penonton tersebut. Sampah banget woy.

Dan yang membuat gw aneh adalah penonton tak bertiket itu asal-asalan juga. Minta tolong sama calo untuk dimasukkin, sama calo yang ga punya wewenang apa-apa. Gw juga bisa dapet duit dengan gampangnya kalo kayak gini. Gw ga habis pikir aja, pengen nonton sih pengen nonton tapi gak gitu juga caranya. Kasihan yang udah punya tiket beneran, tapi malah ga bisa nonton gara-gara kongkalikong polisi dan calo ini.

Di paragraf ini gw mau akui kelihaian calo pemalsu tiket. Luar biasa ahli para calo ini. Capek woy ngurus tiket asli, malah ditambah tiket palsu. Kasihan bagi mereka yang sudah antre dengan penuh perjuangan, tapi bangku yang menjadi hak mereka sudah dipenuhi pemegang tiket palsu. Sebenernya ini peluang polisi memamerkan kekuatannya, meringkus calo penjual tiket palsu. Tapi apa daya, polisi kita punya permainan sendiri.

Dan satu lagi gw akui, mungkin gw terlalu lugu atau emang orang lain yang lihai. Orang yang berseragam sama kayak gw (baca: relawan) juga ada yang bertindak tanduk sampah layaknya polisi dan calo. Gw ga mau ngomong banyak tentang orang yang berseragam sama kayak gw karena gw menghargai kinerja keras relawan.

Akhir cerita polisi, calo, dan anak kecil, jujur inilah ilmu hidup yang tidak akan pernah didapat di dalam kelas. Inilah ilmu yang muncul dari lapangan, hal yang membuka mata gw mengenai kerasnya hidup yang sesungguhnya. Realita akan terus adanya calo dan realita buruknya kinerja polisi di Indonesia. Sungguh dalam hati, bangsa ini akan terus memiliki satuan kepolisian yang seperti di atas.

Sekali lagi mohon maaf lahir dan batin bagi pihak yang merasa terhina. Gw sangat jujur menceritakannya, membuka seterang-terangnya. Gw hanya mampu mengandai, negeri ini memiliki satuan kepolisian yang memiliki integritas.
Link terkait:
Calo Kongkalikong dengan Polisi di GBK (KOMPAS Bola)

Indonesia Tourism dan Travel Fair 2011

24 - 27 November 2011
@ Hall A, Jakarta Convention Center


The 4th ITTF


The 4th Indonesia Tourism & Travel Fair (ITTF 2011) is an annual exhibition on the tourism Industry. The ITTF is the brainchild of the Indonesian Ministry of Culture and Tourism and three of the Indonesia’s largest tourism associations : The Indonesian Hotels and Restaurants Association (PHRI), the Association of Indonesian Tour and Travel Agents(ASITA), the Indonesian Congress and Convention (INCCA) and several other related organization.

Why the need for ITTF 2011

Indonesia is the world’s largest archipelago. It’s natural beauty and cultural wealth spread within its 17,508 islands hold limitess appeal and is a heaven for domestics and International tourists.

The contribution from Indonesia’s tourism industry continues to rise. Other than the income received from international tourist,the potential in domestic tourism with a population of over 230 million people and average per capita income of nearly US 2,000 - can boost the real economy, further creating a multipiler effect and improve the people’s economy.

This significant increase provides a picture of how the tourism industry and other related industries remain one of the beacons of Indonesia’s national economy.

Thursday 24 November 2011

Indonesia untuk Dunia: World Intangible Heritage

World Intangible Heritage Lists

  • Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity

Keris (The Indonesian Kris) - 2008sumber: ahartawan.blogspot.com

Wayang (The Wayang Puppet Theatre) - 2008sumber: in-tips.com

Batik (Indonesian Batik) - 2009sumber: boedijaeni.wordpress.com

Angklung (Indonesian Angklung) - 2010sumber: ihsand3.wordpress.com

+++
  • List of Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding

Tari Saman (Saman Dance) - 2011
sumber: budayanegerikita.blogspot.com

+++
  • Programmes, projects and activities for the safeguarding of intangible cultural heritage considered to best reflect the principles and objectives of the Convention

Education and training in Indonesian Batik intangible cultural heritage for elementary, junior, senior, vocational school and polytechnic students, in collaboration with the Batik Museum in Pekalongan - 2009

sumber: moreindonesia.com

sumber:
UNESCO World Intangible Heritage Lists
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...