Thursday 26 July 2012

#GrandTour: Suka Duka Selama di Sulawesi Selatan

Bagi kami, Sulawesi Selatan itu sungguh berkesan. Banyak hal-hal unik yang kami temui dan kami rasakan di sini. Mulai dari yang membingungkan, yang menginspirasi, yang membuat senang, hingga yang membuat ngeselin. Nah di posting kali ini, ada beberapa pengalaman “tidak biasa” selama di Sulawesi Selatan:

1. Pete-pete seakan kendaraan pribadi
Mungkin bagi kami ini aneh dan tidak biasa, tapi bagi warga Maros ini biasa. Jadi pas kami mau kembali ke Bandara Hasanuddin dari Bantimurung, kami naik pete-pete. Nah di dalam pete-pete itu ada dua orang penumpang lain dan dua-duanya adalah ibu-ibu. Ketika sudah masuk kawasan kota, seorang penumpang turun. Tak lama kemudian ibu yang satu juga mau turun, tapi si ibu bilang sama si supir untuk diturunkan di depan rumahnya yang mana harus masuk gang dulu. Si supir setuju dan kami masuk dulu ke gang rumah si ibu. Seketika kami bertiga memikirkan hal yang sama, ini kami naik angkot apa naik taksi ya, yang ngatur rutenya penumpang, hahaha.

2. Museum paling tidak jelas
Bayang-bayang kami akan kemegahan istana Kerajaan Gowa sudah setinggi langit. Kami akan berkunjung ke pusat ibukota salah satu kerajaan terbesar di Indonesia Timur yang berada di Kota Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Lokasi tersebut kini adalah Museum Balla Lompoa. Foto-fotonya di internet terpampang apik. Namun, jeng jeng jeng, ketika kami tiba di pintu belakang, papan tulisan tukang gigi terpampang besar. Eh ini bener nggak kita ada di museum. Dan memang ternyata benar. Ada tulisan Balla Lompoa besar di depan bangunannya. Untuk membayar keanehan adanya tukang gigi di kompleks museum, kami masuk museum. Tapi, museumnya tutup. Muter-muter sebentar tenyata harus manggil juru kunci dulu supaya bisa masuk. Dan momen di Balla Lompoa ini menjadi momen ter-FAILED kami selama di Sulawesi Selatan.

3. Bocah pemalak yang ngeselin
Baca judulnya saja membuat kami ingat betapa ngeselinnya dua bocah ini. Jadi ketika kami hendak menuju Fort Rotterdam dari Karebosi, tiba-tiba ada dua anak kecil cowok dan cewek yang menghampiri kami. Kami pikir paling mereka akan meminta uang, tapi ternyata tidak, lebih dari itu. Pertama yang cowok merebut minuman saya. Karena tinggal sedikit saya kasih saja. Kemudian mereka berdua meminumnya. Tapi, tak berselang lama mereka datang lagi, kali ini tempat minum Dina yang mau diambil. Si Dina nggak ngasih. Si bocah perempuan itu terus merebut bahkan sampai megangin kakinya Dina. Nah yang laki-laki juga ikutan. Hingga sampai beberapa lama mereka nggondelin, akhirnya kami bertiga narik bocah-bocah ini dengan agak emosi. Kebayang kan seberapa ngeselinnya mereka. This is the worst experience in Sulawesi.

4. Sharing santai bersama teman baru
Di Makassar ini kami juga bertemu dengan teman baru, namanya Kak Jenny. Kak Jenny ini adalah couchsurfer yang tinggal Makassar. Karena sebelumnya kami sudah kontak-kontakkan, kami janjian ketemuan di Pantai Losari. Kemudian kami ngobrol panjang lebar tentang pengalaman perjalanannya dan perjalanan kami ini. Nah dari sesi sharing ini banyak insight yang kami dapatkan. Kami jadi sedikit tahu budaya orang Bugis, makanan di Makassar, dan perjalanan Kak Jenny di Nusa Tenggara, pokoknya seru, seakan-akan kami harus melanjutkan perjalanan kami seseru cerita Kak Jenny, hehe.

5. Salam-salaman di dalam pete-pete
Cerita menyengangkan kembali ada di Makassar dan kembali mengenai pete-pete. Ketika kami mau ke bandara di malam hari dengan kondisi hujan dan banjir, Kak Jenny membantu kami menyetop pete-pete yang menuju bandara. Akhirnya dapat satu pete-pete yang isinya cukup untuk memuat kami berempat + barang-barang besar kami. Di dalam pete-pete itu juga ada dua ibu-ibu. Kondisi di dalam pete-pete agak pengap, sehingga jendela dan pintu pete-pete tetap dibuka. Tiba-tiba ada motor melaju kencang daaaaan air genangan yang dilewati motor tersebut muncrat tepat ke muka Dina dan dua ibu di sampingnya, hahaha,kocak banget. Kemudian mereka saling membagi tisu dan mengelap muka mereka masing-masing. Terus, ketika kedua ibu itu mau turun, kami berempat disalami semua seakan sudah kenal lama. Haha, sungguh bahagia.

Hal-hal unik seperti inilah yang membuat sebuah perjalanan memberi kesan dan ketika mengingatnya bersama teman perjalanan, maka tawa pun akan lepas :)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...