Sunday 2 February 2014

Menikmati Toba dari Dua Sisi: Tongging

Danau Toba dilihat dari Sipiso-Piso
 
Usai berkunjung ke Tomok, tujuan kami selanjutnya adalah Desa Tongging. Desa Tongging ini berada sisi utara Danau Toba, sementara Tuk-Tuk dan Tomok menghadap sisi timur Danau Toba. Desa Tongging merupakan desa terdekat dengan Air Terjun Sipiso-Piso yang menjadi tujuan kami selanjutnya. Dari Tomok, perjalanan kami menuju Desa Tongging harus dilalui dengan naik angkutan desa menuju Pangururan terlebih dahulu, dilanjutkan dengan menumpang minibus Sampri ke Simpang Merek, dan terakhir naik angkutan desa dari Simpang Merek ke Desa Tongging. Total waktu perjalanan hampir lima jam. Satu pengalaman yang sangat berkesan di perjalanan ini adalah di rute Pangururan di Pulau Samosir menuju daratan Sumatera, terutama dekat dengan Menara Pandang Tele. Pemandangan sepanjang jalan ini sangat luar biasa indah sekali (lebay tapi jujur), bahkan saya berani memasukkan jalanan ini dalam “top three best route in my life”.

Pemandangan dari Tele


Pemandangan menuju Desa Tongging

Di Desa Tongging, kami bermalam di Roman Sinasi Bungalow, bungalow cantik bergaya khas rumah adat Batak dengan taman yang asri dan sangat terawat. Karena kami tiba sudah malam, jadi kami memutuskan untuk istirahat di kamar dan mengobrol santai untuk menghabiskan malam.

Keesokan harinya kami bangun cukup pagi diisi dengan memandangi Danau Toba dari sisi yang berbeda ini. Di kejauhan terlihat sekelompok warga sedang melemparkan kail ke danau. Ada pula warga yang sedang berada di atas perahu mereka. Sebagian penduduk Tongging bekerja di bidang perikanan, terlihat dari beragamnya peralatan pancing dan sekat-sekat tambak di dekat penginapan dan pasar. Sekitar pukul sembilan pagi kami memutuskan berangkat menuju terminal Desa Tongging. Angkutan desa yang tersedia sudah sebagian terisi dan tak lama kemudian mulai berjalan. Perjalanan dari Desa Tongging ke Sipiso-Piso tak kalah keren dengan pemandangan di Tele. Jalanan yang menanjak membuat Danau Toba terlihat sungguh anggun dengan bukit-bukit hijau yang memagarinya. Perjalanan ke Sipiso-Piso ini hanya ditempuh dalam waktu dua puluh menit.

Air Terjun Sipiso-Piso
Air Terjun Sipiso-Piso terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Dengan tinggi sekitar 120 meter, Sipiso-Piso terjun deras membelah bukit tinggi layaknya sebuah pisau tajam. Panorama air terjun Sipiso-Piso memang sungguh memesona. Dari salah satu balai istirahat, dapat dilihat secara bersamaan dua objek indah cipataan Tuhan, Danau Toba dan Air Terjun Sipiso-Piso. Suara derasnya air mengiringi perjalanan kami menuruni ribuan anak tangga yang mengarah ke dasar air terjun. Kami tak sampai ke dasar air terjun karena butuh tenaga ekstra kuat untuk menjangkaunya hingga ke bawah untuk kemudian naik lagi. Akan tetapi, perjalanan hingga balai istirahat ini sudah cukup untuk menikmati mahakarya bumi Sumatera Utara.

Setelah puas mengambil beberapa gambar, kami mengarah keluar untuk melanjutkan perjalanan. Dari pintu utama objek wisata Sipiso-Piso kami naik becak motor menuju Simpang Merek. Di Simpang Merek inilah perjalanan tiga hari dua malam di Danau Toba berakhir. Sebuah kisah perjalanan indah yang tidak akan saya lupakan. Wajib rasanya bagi orang Indonesia untuk berkunjung ke Danau Toba, dijamin Anda akan memperoleh pengalaman yang mengagumkan. Jika Anda memiliki waktu lebih ketika berkunjung ke Danau Toba, banyak objek wisata lain yang dapat dikunjungi juga, seperti Pagoda Taman Alam Lumbini, Kota Berastagi, Desa Silalahi, atau Pearl of Lake Toba. Intinya, Bumi Sumatera Utara menyimpang sejuta keindahan! Wonderful Indonesia!

Taman Alam Lumbini, Berastagi
Lihat tulisan sebelumnya: Menikmati Toba dari Dua Sisi: Tuk-Tuk

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...