Sunday 2 February 2014

Menikmati Toba dari Dua Sisi: Tuk-Tuk

Danau Toba dan Sebuah Perahu

Sekitar lima puluh penumpang telah memenuhi Bus Sejahtera tujuan Parapat. Kenek bus selesai memasukkan barang-barang dan memberi kode pak supir untuk segera tancap gas. Pagi itu saya dan dua teman saya telah duduk manis dalam bus tersebut. Kami akan mengunjungi Pulau Samosir dan Danau Toba. Setibanya di Parapat nanti, kami akan naik feri menyeberangi Danau Toba menuju Samosir. Bus berangkat pukul delapan pagi dari Terminal Amplas di Kota Medan.

Cuaca sangat cerah pagi itu. Bus berjalan mulus melewati ‘hutan’ sawit di Sumatera Utara. Yap, Sumatera Utara adalah salah satu produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia. Di dalam bus, tepat di kiri saya, terdapat dua wisatawan asing yang terus menerus mengobrol sepanjang perjalanan. Dugaan saya mereka berasal dari Eropa karena sesekali mereka menyebut beberapa kosakata dalam bahasa Jerman yang saya pelajari semasa SMA. Setelah melewati Kota Pematangsiantar, cuaca di luar sedikit berawan dan suasana dalam bus mulai lebih tenang. Tak berselang lama, mulai terlihat Danau Toba. "Nampaknya perjalanan ini akan menjadi indah," gumam saya dalam hati.

Setelah menempuh perjalanan tiga jam, bus berhenti di sebuah dermaga. Saya, dua orang teman saya, dan sepasang bule tadi turun dari bus. Kami semua turun di Dermaga Tigaraja untuk melanjutkan naik feri ke Pulau Samosir. Kini, di depan saya terbentang danau vulkanis terbesar di dunia. Sepanjang mata memandang terlihat genangan air yang dikelilingi bukit-bukit hijau. Memang, dahulu kala danau ini merupakan gunung api purba. Sebuah letusan mahadahsyat memecahkan puncak gunung dan menciptakan kawah berukuran besar dan berisi air. Kawah itulah kini yang disebut Danau Toba. Tak heran jika sekeliling mata memandang terlihat perbukitan yang mengelilingi danau.

Feri menuju Pulau Samosir

Tak perlu menunggu lama, feri yang kami naiki mulai meninggalkan dermaga. Dari dermaga ini kita dapat menuju Tomok atau Tuk-Tuk. Keduanya merupakan dermaga sekaligus destinasi wisata yang terletak di Samosir. Tujuan saya saat itu adalah ke Tuk-Tuk yang merupakan lokasi wisata dengan banyak penginapan, sementara Tomok memiliki peninggalan sejarah dan budaya yang akan kami kunjungi esok hari. Feri yang kami tumpangi akan mengantarkan penumpang langsung ke dermaga-dermaga privat yang ada di setiap penginapan. Di Tuk-Tuk saya memilih menginap di Hotel Carolina. Selain menghadap langsung ke danau, Hotel Carolina juga memiliki banyak pilihan kamar dengan harga yang terjangkau sesuai kantong mahasiswa.

Perjalanan feri dari Tigaraja ke Samosir hanya membutuhkan waktu dua puluh menit dengan tarif tujuh ribu rupiah per orang (2012). Saya dan dua teman saya langsung bergegas membawa barang bawaan setibanya di dermaga hotel. Kami memilih kamar yang menghadap langsung ke Danau Toba. Kali ini pilihan menginap kami tepat, begitu jendela kamar dibuka lebar terpampanglah si cantik Danau Toba. Nampaknya umur saya akan panjang jika setiap hari melihat keindahan alam di sini.

Pemandangan dari kamar, indah!
Usai beristirahat sejenak dan membersihkan badan, kami memutuskan untuk menyewa sepeda hotel dan mencari makan di luar. Menyewa sepeda menjadi pilihan yang menarik mengingat udara sejuk di sini yang jarang kami hirup di Jakarta. Setelah mengayuh kira-kira satu kilometer, terdapat sebuah rumah makan Padang kecil dekat dengan Bukit Layang-layang yang menjadi pilihan untuk istirahat dan makan sejenak. Selain karena sudah sangat lapar, pemandangan dari tempat ini sungguh indah dengan bukit hijau yang lapang. Usai menyantap seporsi rendang kami melanjutkan perjalanan di seputar Tuk-Tuk ini. Nampaknya perjalanan tak berlangsung mulus. Jalanan di Tuk-Tuk ini menanjak dan turunan, jadi pilihan naik sepeda, hmm sepertinya perlu dipikirkan ulang bagi Anda yang jarang berolahraga seperti kami, haha.



Gerbang masuk Tuk-Tuk
Usai tertatih-tatih mengayuh sepeda selama dua jam, kami kembali ke penginapan. Area Tuk-Tuk malam hari tak seramai yang saya bayangkan sebelumnya. Hanya ada beberapa kafe yang buka malam itu. Kami memutuskan untuk menghabiskan malam di kamar dengan istirahat ditemani siaran televisi.

Esok paginya kami bangun lebih cepat untuk merasakan matahari pagi dari tepi Danau Toba. Pagi itu kami berkeliling hotel yang cukup luas ini. Sudah banyak tamu hotel yang beraktivitas dan mayoritas adalah wisatawan asing. Ada yang berenang di kolam renang, ada yang naik speed boat, ada pula yang membaca buku. Saya memilih bermain air saja di kolam sembari mengambil beberapa foto pemandangan. Kedua teman saya juga asyik bermain air sembari memanjakan mata dengan melihat keindahan danau ini. Sekitar pukul sepuluh pagi kami ke luar dari penginapan dan bergegas menuju Tomok menggunakan travel hotel. Jarak dari hotel menuju Tomok sekitar empat kilometer. Tujuan kami pagi itu adalah Museum Batak Tomok, Makam Raja Sidabutar, dan Sigale-Gale.

Sigale-Gale

Di dalam museum terdapat berbagai benda kerajinan masyarakat Batak, termasuk berbagai macam kain ulos. Museum Batak ini berbentuk Rumah Adat Batak Toba dan relatif kecil sehingga dapat dieksplorasi dalam waktu lima belas menit saja. Selanjutnya kami berkunjung ke Makam Raja Sidabutar. Raja Sidabutar adalah penguasa Tomok pada masa lalu. Kompleks makam ini sangat terawat dan bersih. Para pengunjung akan dipinjamkan kain ulos dan dibagi ke dalam beberapa kelompok. Saat itu kelompok kami mayoritas adalah wisatawan Eropa, sehingga pemandu wisata menggunakan bahasa Inggris dalam menjelaskan berbagai informasi terkait Raja Sidabutar dan budaya Batak. Jika mayoritas pengunjung adalah warga China, pemandu akan menjelaskan dengan bahasa China. Di akhir, pengunjung diberi waktu untuk berfoto. Kemudian, kami melanjutkan ke objek wisata Sigale-Gale. Sigale-Gale merupakan boneka mistis yang konon dapat bergerak seperti manusia. Pengunjung dapat menikmati pertunjukkan budaya Sigale-Gale ini, namun karena waktu kami tak banyak, jadi kami hanya berfoto saja.

Lihat tulisan selanjutnya: Menikmati Toba dari Dua Sisi: Tongging

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...