Friday 11 March 2011

Bali: Tirta Gangga dan Taman Soekasada di Karangasem

Singsingan terik matahari masih sangat kuat, kami tetap melaju ke arah timur menuju Kabupaten Karangasem. Tak jauh dari Pura Goa Lawah, kami melewati jalan menuju Padang Bai. Kemudian masuk ke kawasan wisata Candidasa. Di Candidasa ini lumayan ramaai, banyak penginapan dan rumah makan di penggir jalan serta tentunya cukup banyak turis asing di sini. Kami melewati Candidasa yang letaknya sudah dekat dengan Kota Amlapura, ibukota Kabupaten Karangasem. Sekitar pukul setengah dua siang kami tiba di objek wisata tujuan kami, yakni Tirta Gangga.

Tirta Gangga terletak tidak jauh dari Kota Amlapura. Objek wisata ini menawarkan keindahan taman yang dikolaborasikan dengan kolam-kolam dan air mancur kecil nan unik. Beruntung ketika kami tiba di Tirta Gangga ini cuaca mendung yang sejuk menemani kami. Kami masuk ke dalam berbarengan dengan dua turis asing yang sepertinya berasal dari Korea. Kami membayar tiket masuk dan menikmati keindahan taman air ini.

Tirta Gangga

Tirta Gangga sebenarnya tidak terlalu luas, tetapi objek wisata ini menawarkan suasana berbeda. Dipenuhi banyak kolam dengan ornamen unik di banyak sisi membuat objek wisata ini bisa menjadi alternatif tujuan para turis. Di sisi kanan, ada semacam benda unik yang menjadi landmark taman air ini. Sedangkan di sisi kiri, sebuah jembatan menjadi keunikan tersendiri.

Landmark Tirta Gangga

Kami berputar-putar di sekitar taman air ini, menikmati kesegaran air dan kesejukan udara, sungguh indah. Awan tebal semakin terlihat di atas, kami pun memutuskan untuk kembali ke mobil dan segera menuju destinasi kami selanjutnya, Taman Soekasada di daerah Ujung.

Di tengah perjalanan, kakak saya dihubungi oleh agen tur kepercayaannya untuk penginapan kami di malam ini. Rencana kami adalah akan menginap lagi di kawasan Kuta, di Aneka Beach Hotel Kuta. Karena sudah di-book oleh agen tur tersebut, kami diwajibkan untuk segera membayar biayanya. Nah kami mencari ATM BCA untuk membayar hotel tersebut. Jadi, sebelum menuju Taman Soekasada kami mencari dulu ATM tersebut. Kami berputar-putar di Kota Amlapura dan sekitarnya, tetapi kami tidak menemukan. Kami putuskan lagi untuk memutari jalanan di kota tersebut dan hasilnya nihil. Kemudian kami menanyakan ke banyak orang di kota tersebut, mereka menjawab tidak tahu. Kami tanyakan kepada seorang satpam di dekat pasar, Pak Satpam menjawab tidak ada BCA di area Amlapura. So, kami langsung meghubungi pihak agen tur dan mengatakan untuk membayarnya setelah mencapai Denpasar. Jadi, ada tips bagi Anda nasabah BCA untuk membawa uang cash saat berada di Amlapura, jika ingin melakukan transaksi perbankan, fasilitas m-banking bisa menjadi solusi. Karena mengetahui tidak ada ATM yang kami cari, kami langsung menuju ke daerah Ujung.

Setelah memutari Kota Amlapura, akhirnya kami tiba di daerah Ujung, letak Taman Soekasada berada. Sebenarnya Taman Soekasada juga sering disebut Taman Ujung dan saya baru tahu bahwa Taman Ujung itu nama asliny adalah Taman Soekasada setelah tiba di sana, hehe. Sesampai di sana, hujan ringan turun. Tetapi kami tidak gentar karena Bli Made membawa payung dan saya juga membawa payung saya (yang biasa saya bawa ke kampus). Kami turun dari mobil, membayar tiket masuk, dan menuju ke dalam.

Di dalam suasana sangat sepi karena mungkin hujan. Tetapi setelah masuk ke dalam, kami melihat ada sepasang pengunjung di dalam istana air dan sepasang lainnya di sebuah bale. Kami memutuskan untuk memutari taman lebih dahulu daripada berteduh. Kemudian kami menemukan sebuah bangunan tak beratap di atas tangga, saya sangat ingin ke sana karena saya pernah melihat di foto di sebuah website jika kita naik ke bangunan itu, kita bisa melihat laut yang memang Taman Soekasada berada sangat dekat dengan laut. Kakak saya tidak mau naik entah apa alasannya, jadi saya saja yang naik.

Taman Soekasada

Ditemani gerimis dan payung di tangan saya, saya menapaki satu per satu anak tangga hingga akhirnya sampai di atas. Dan pemandangannya wah, sungguh indah. Jika melihat ke kanan kita akan melihat garis cakrawala laut lebih tinggi dari area Taman Soekasada dan di sisi kiri kita lihat background gunung di belakang istana air. Sangat indah. Setelah mengambil beberapa foto, saya turun ke bawah.

Taman Soekasada

Kemudian kami menuju istana air yang memang dikelilingi kolam air yang cukup besar. Untuk mencapai istana air di tengah ada dua jembatan unik yang menghubungkannya, satu dari sisi kiri lainnya dari sisi kanan. Di sebut unik karena arsitekturnya yang jarang ditemui di area Bali yang kami kunjungi sebelumnya. Fortunately, hujan mereda, jadi kami tidak perlu repot-repot membawa payung.

Taman Soekasada

Kami akhirnya tiba di bangunan utama istana air, tidak besar memang. Setelah kami ketahui ini merupakan kamar keluarga raja Kerajaan Karangasem. Di dalam banyak foto-foto dan penjelasan mengenai Taman Soekasada. Juga ada tempat tidur raja dan anak-anaknya. Kami mengambil beberapa foto, membaca penjelasan, dan melihat-lihat tiap kamar. Kemudian kami ke luar melewati jembatan yang satunya. Mengambil foto-foto lagi yang memang karena ini menjadi salah satu tempat wisata favorit saya di Bali. Setelah cukup memanjakan diri di dalam, kami menuju ke mobil, mencari ATM, dan siap kembali ke Kuta.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...