Saturday 30 June 2012

Catatan #GrandTour (Sulawesi Selatan)

Bersambung dari Surabaya (cerita di sini), kami melanjutkan langkah ke Indonesia bagian tengah, tepatnya Pulau Sulawesi. Kami mendarat di Bandara Hasanuddin Makassar untuk memulai 3 hari perjalanan di Sulawesi Selatan!

Hari 4: Surabaya - Makassar - Parepare
Hanya sebentar di Kota Pahlawan, kami harus meninggalkan Pulau Jawa untuk perjalanan menuju Makassar. Pesawat kami akan terbang pukul 11 pagi. Tiga jam sebelumnya kami sudah berangkat menggunakan bus kota dan Damri menuju Bandara Juanda Surabaya. Perjalanan melintasi Laut Jawa ini ditempuh selama satu setengah jam. Setibanya di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, kami tak menyia-nyiakan waktu. Dengan menggunakan pete-pete (sebutan angkutan kota di Makassar), kami langsung melanjutkan perjalanan mengunjungi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Derasnya Air Terjun Bantimurung membuat kami merasa segar. Beberapa kupu-kupu besar kami temui di taman nasional ini. Tak lama kemudian, kami kembali ke bandara untuk bertemu teman kami. Kami melanjutkan langkah menyusuri kaki Sulawesi menuju kota kelahiran Pak Habibie, Parepare.

Air Terjun Bantimurung

Hari 5: Parepare - Toraja - Parepare
Walaupun baru tiba kemarin malam di Parepare, rasa lelah tak menyurutkan semangat kami untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi primadona selanjutnya, Toraja. Perjalanan Parepare - Toraja ditempuh selama 4 jam. Toraja dikenal banyak orang sebagai daerah yang angker karena tubuh manusia yang telah meninggal tidak dikebumikan, melainkan diletakkan di atas dinding goa dan tebing. Pemandangan yang membuat orang merasa seram dan berdecak kagum. Di Toraja ini juga terkenal dengan rumah adatnya yang bernama Tongkonan, bentuknya menyerupai perahu sebagai simbol transportasi yang digunakan leluhur untuk mereka untuk tiba di Toraja. Di tengah perjalanan pulang, kami menyempatkan berfoto sejenak di Gunung Nona yang eksotis.

Tongkonan di Ketekesu

Hari 6: Parepare - Gowa - Makassar
Hari terakhir di Sulawesi akan kami habiskan di Kota Makassar dan sekitarnya. Dari Parepare kami menggunakan mobil charteran untuk menuju Sungguminasa, Gowa. Di Gowa, kami menuju ke Museum Balla Lompoa dan Istana Tamalate. Museum Balla Lompoa ini menampilkan sejarah Kerajaan Gowa dan juga Sultan Hasanuddin. Berbagai benda peninggalan Kerajaan Gowa ditampilkan. Tepat di samping museum, terdapat Istana Tamalate. Ada yang mengatakan bahwa Istana Tamalate ini adalah bangunan kayu terbesar di dunia. Baik museum maupun istana adalah peninggalan Kerajaan Gowa. Kemudian, perjalanan kami lanjutkan ke pusat Kota Makassar. Pertama, kami mengunjungi Fort Rotterdam. Kami hanya berfoto-foto sebentar di benteng berbentuk penyu ini karena sedang direnovasi. Selanjutnya kami menuju ke Pantai Losari untuk menghabiskan hari dengan menikmati pisang epe berlatar belakang sunset dan Selat Makassar. Selesai di Pantai Losari, perjalanan berlanjut kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin untuk bermalam di bandara. Kami memang memilih bermalam di bandara karena pesawat kami keesokan harinya berangkat pukul 6 pagi. Selain menghemat uang, tidur di bandara juga membuat kami merasa aman karena tidak terburu-buru menuju bandara pagi harinya serta menambah pengalaman.

Rute Perjalanan di Sulawesi Selatan

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...