Friday 13 March 2015

How Low Cost Carriers Work? (part 2)

Ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya: How Low Cost Carriers Work? (part 1)

·        Meningkatkan pendapatan di luar tiket penerbangan
Salah satu strategi penting bagi maskapai LCC untuk meraih pendapatan lebih adalah dengan menjual produk dan 'kenyamanan' selama proses penerbangan. Pendapatan di luar tiket penerbangan ini biasa disebut ancillary revenue. Rata-rata ancillary revenue yang diperoleh maskapai LCC mencapai lebih dari 20% total pendapatan, sementara di maskapai full service hanya sekitar 3%.
Spirit Airlines, source: The Wall Street Journal
The Ancillaries Landscape, source: Amadeus
o       Menjual produk/jasa à la carte
Beberapa maskapai LCC gencar meraup pendapatan dengan menjual produk makanan atau minuman di pesawat dan juga menjual ‘kenyamanan lebih’ selama penerbangan, seperti boarding di awal, pemilihan kursi yang lebih lega, atau kapasitas bagasi yang lebih besar.
o       Menjual commision-based products
Maskapai LCC juga gencar bekerjasama dengan berbagai perusahaan penyedia jasa sewa mobil, hotel, dan asuransi untuk memperoleh komisi atas penjualan yang mereka lakukan. Citilink memiliki brand Citilink Hotels, sementara Wizz Air memiliki Wizz Tours.
o       Program Frequent Flyer
Beberapa maskapai LCC juga memanfaatkan program frequent flyer untuk meraih pendapatan dengan bekerjasama dengan perusahaan penyewaan mobil, hotel, kartu kredit, bank, atau provider komunikasi.
AirAsia, source: AirAsia Big
o       Memberikan ruang beriklan
Beberapa maskapai LCC memberikan ruang untuk beriklan di dalam kabin pesawat, seperti di tray tableseatback, atau bagasi kabin (overhead lockers). Selain di kabin, AirAsia juga memberikan kesempatan beriklan di livery pesawat mereka. Peluang beriklan juga disediakan di in-flight magazine dan annual report AirAsia.
AirAsia, source: airasia.com

·        Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi
Penggunaan teknologi informasi secara optimal akan sangat membantu maskapai LCC dalam operasinya. Maskapai LCC menggunakan website mereka sebagai sumber penjualan tiket utama mereka. Selain itu, penggunaan teknologi informasi yang optimal juga dapat membantu sisi pemasaran dan juga kemudahan melakukan self check-in.
o       Mengoptimalkan penjualan tiket melalui website
Maskapai easyJet menjual 82% tiketnya melalui website mereka sendiri. Sebagai maskapai LCC, tentu biaya overhead diusahakan untuk terus dikurangi. Dengan mengurangi porsi penjualan dari agen travel, maskapai LCC dapat mengurangi komisi yang harus dibayarkan. Beberapa maskapai LCC juga menerapkan harga yang lebih murah jika membeli melalui website dibandingkan membeli melalui telepon atau langsung ke kantor penjualan. Hal ini juga merupakan langkah untuk menurunkan biaya pegawai.
easyJet, source: aatl.net
o       Memaksimalkan self check-in
Maskapai LCC mendorong penumpangnya untuk melakukan check-in secara online maupun di mesin check-in. Selain untuk menghemat biaya ground crew, hal ini juga dilakukan untuk meminimalisir biaya sewa konter check-in di bandara.
Ryanair, source: BBC

·        Efisiensi penggunaan bahan bakar
o       Melakukan fuel hedging program
Banyak maskapai LCC melakukan fuel hedging program untuk menghemat pengeluaran bahan bakar yang merupakan komponen pengeluaran terbesar di bisnis penerbangan. Maskapai akan melakukan hedging untuk mengantisipasi fluktuasi harga avtur yang sulit diprediksi.
Southwest Airlines, source: sba.pdx.edu
o       Menggunakan pesawat baru yang lebih efisien
Banyak maskapai LCC yang telah memesan pesawat-pesawat baru yang lebih hemat bahan bakar. Tentu dengan penggunaan pesawat yang hemat bahan bakar akan memberikan penghematan dalam operasional pesawat. Walaupun pesawat baru tersebut dijual dengan harga yang lebih mahal, namun dalam jangka panjang akan memberikan tingkat efisiensi yang lebih baik.
o       Menyiapkan flight plan yang efisien
Strategi lain untuk menghemat penggunaan bahan bakar adalah dengan menyusun flight plan yang optimal.
IATA, sumber: iata.org
o       Menghindari terbang pada jam sibuk
Setiap bandara tentu memiliki jam-jam sibuk di waktu tertentu. Dengan menghindari take-off pada jam-jam sibuk tersebut, tentu dapat menghemat penggunaan bahan bakar. Pesawat tidak perlu menggunakan avtur lebih besar saat menunggu pesawat lain landing dan take-off. Pesawat yang akan landing juga tidak perlu berputar-putar dulu menunggu giliran landing pada jam-jam sibuk.



Seri tulisan How Low Cost Carriers Work?:
How Low Cost Carriers Work? (part 1)
How Low Cost Carriers Work? (part 2)
How Low Cost Carriers Work? (part 3)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...