Thursday 12 March 2015

How Low Cost Carriers Work? (part 1)

Diskusi mengenai LCC atau low cost carrier atau dalam bahasa Indonesia penerbangan berbiaya murah, menjadi topik yang sering diperbincangkan di akhir 2014 hingga awal 2015. Hal ini terjadi lantaran diterbitkannya Peraturan Menteri Perhubungan untuk meningkatkan batas minimum harga tiket pesawat dari sebelumnya 30% menjadi 40% harga batas atas [lihat di sini]. Kementerian Perhubungan beralasan bahwa peraturan ini bertujuan untuk memperluas ruang finansial maskapai penerbangan agar dapat meningkatkan atau menjaga tingkat keselamatan penerbangan. Namun, langkah ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Hal tersebut membuat saya tertarik untuk menelusuri lebih lanjut bagaimana sebenarnya maskapai berbiaya rendah mampu memberikan harga yang murah. Berikut faktor-faktor yang saya rangkum dari puluhan sumber mengenai bagaimana cara kerja LCC sehingga mereka mampu menjual tiket dengan harga murah.

source: inquisitr.com

·        Menggunakan satu jenis pesawat
Penggunaan satu jenis pesawat bisa dikatakan merupakan ciri khas bagi LCC. Ryanair, LCC terbesar di Eropa, hanya menggunakan satu tipe pesawat Boeing 737-800, sementara AirAsia menggunakan pesawat seragam, Airbus A320-200. Penggunaan tipe pesawat yang sama akan menghemat biaya pembelian, biaya perawatan pesawat, dan biaya pelatihan bagi pilot dan mekanik.
o       Mendapatkan harga diskon untuk pembelian pesawat dalam jumlah besar
Sesuai hukum dagang sederhana, harga cenderung lebih murah jika membeli dalam jumlah banyak. Hal ini berlaku pula di industri penerbangan. Produsen pesawat lumrah memberi diskon besar kepada pembeli besar. Boeing mencatatkan rekor pembelian 230 pesawat Boeing 737 series dengan nilai $22,4 miliar dari Lion Air. Namun, harga tersebut adalah harga sesuai price list, Lion Air kemungkinan tidak perlu membayar sebesar itu.
Lion Air, source: Bloomberg Business
o       Mengurangi biaya perawatan
Dengan menggunakan pesawat yang sama, maka membutuhkan suku cadang yang sama pula. Hukum dagang seperti di atas juga berlaku untuk suku cadang. Ryanair yang menggunakan lebih dari 300 pesawat Boeing memiliki keuntungan untuk memperoleh suku cadang pesawat dengan harga diskon. Selain itu, manajemen maskapai tidak perlu merekrut tim mekanik dengan berbagai jenis sertifikasi karena jenis pesawat yang ditangani sama.
o       Mengurangi biaya pelatihan pilot dan mekanik
Dengan menggunakan jenis pesawat yang sama, maka pilot dan mekanik akan mempelajari hal yang sama. Mereka tidak perlu mengikuti berbagai metode pelatihan karena pesawat yang akan diterbangkan atau dirawat adalah jenis yang sama. Manajemen maskapai juga tidak perlu mendatangkan berbagai macam simulator pesawat.

·        Kabin pesawat yang efisien
Maskapai LCC mendesain kabin pesawatnya dengan strategi mengoptimalkan jumlah kursi bagi penumpang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah pendapatan dan menurunkan rata-rata biaya per penumpang. Selain itu, kursi yang digunakan juga kursi yang simpel sehingga mudah dibersihkan.
o       Mengoptimalkan jumlah kursi penumpang
Maskapai LCC menyusun kursi pesawatnya sepadat mungkin. Hal ini dilakukan karena semakin banyak penumpang semakin banyak pula revenue yang akan diperoleh. Selain itu biaya rata-rata per penumpang juga akan turun karena kapasitas yang lebih banyak. Oleh karena itu, mayoritas maskapai LCC hanya menggunakan kabin ekonomi di seluruh armadanya. Hal ini merupakan upaya untuk mengurangi biaya pegawai dan harga pesawat. (konfigurasi kursi kelas bisnis berarti tambahan biaya) Bagi penumpang, strategi tempat duduk yang padat akan berdampak pada ruang kaki (seat pitch) yang sempit. Oleh karena itu, beberapa maskapai LCC, seperti AirAsia, menjual kursi-kursi di bagian depan atau di emergency exit karena memberikan seat pitch lebih luas. Silakan cek di sini untuk melihat seat map Ryanair (189 seats) dan di sini untuk melihat seat map Garuda Indonesia (156 seats) untuk jenis pesawat yang sama, Boeing 737-800.
o       Mendesain kabin standar sesuai persyaratan minimal
Maskapai LCC menggunakan kursi yang simpel dan ergonomis untuk memudahkan dan mempercepat proses pembersihan kabin pesawat. Hal ini tentu akan menurunkan biaya pembersihan dan perawatan. Penggunaan kursi yang sederhana dan ringan juga akan menurunkan bobot pesawat secara keseluruhan yang pada akhirnya akan menurunkan konsumsi bahan bakar.
o     Memberikan ruang untuk beriklan di beberapa bagian kabin
Beberapa maskapai LCC juga memberikan ruang untuk beriklan di dalam kabin pesawat, seperti di tray table, seatback, atau bagasi kabin (overhead lockers).
 Spirit Airlines, source: briansumers.com
 AirTran, source: airlinesanddestinations.com
IndiGo, source: themediaant.com

·        Efisiensi karyawan
Salah satu aspek yang dapat dihemat dari segi tenaga kerja adalah mengurangi penggunaan karyawan di darat (ground crew) karena jumlah awak kabin di pesawat (cabin crew) telah diatur oleh peraturan resmi internasional (1 flight attendant per 50 penumpang). Oleh karena itu, maskapai LCC berupaya menghemat jumlah ground crew mereka.
o       Awak kabin juga membersihkan pesawat dan menjadi gate agents
Awak kabin maskapai LCC, selain bertugas melayani penumpang selama di pesawat, juga memiliki tugas tambahan untuk membantu proses pembersihan kabin pesawat dan proses boarding dengan menjadi gate agent. Hal ini dilakukan untuk menghemat biaya penggunaan ground crew. Sejalan dengan strategi sebelumnya, penggunaan kursi yang sederhana akan mempermudah dan mempercepat proses pembersihan kabin pesawat.
VietJet Air, source: gettyimages.com
o       Memaksimalkan self check-in
Maskapai LCC saat ini banyak menyediakan fasilitas self check-in, baik secara online maupun dengan mesin. Hal ini tentu merupakan strategi untuk mengurangi biaya penggunaan ground crew, penyewaan check-in counter, dan pencetakan boarding pass. Beberapa maskapai LCC bahkan membebankan biaya lebih bagi penumpang yang melakukan check-in di check-in counter bandara.
AirAsia, source: flight.indonesiamatters.com
o     Merekrut staf-staf baru
Maskapai LCC cenderung merekrut staf-staf baru untuk menghemat pengeluaran gaji karyawan. Staf-staf baru memiliki skema gaji yang berbeda dan lebih rendah daripada mereka yang sudah berpengalaman (experienced).
Jetstar, source: qantas.com
o     Efisiensi biaya RON (remain over night) 
Maskapai LCC cenderung tidak menerapkan strategi RON (bermalam di kota yang bukan base pesawat tersebut) untuk menghemat biaya akomodasi crew. Namun, ketika harus RON, awak kabin maskapai LCC menggunakan fasilitas akomodasi yang lebih sederhana dibandingkan dengan awak kabin maskapai full service.



Seri tulisan How Low Cost Carriers Work?:
How Low Cost Carriers Work? (part 1)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...